Tema travelling kali ini adalah “short escape from reality”. Saat itu, di pertengahan November 2018, aku ngerasa lagi ada di titik jenuh sama reality. Setelah roll off and waiting for the next project, aku ngerasa butuh beberapa hari buat liburan karena aku cukup bosen ngalamin on bench yang lumayan lama. Saat-saat idle yang seperti inilah yang buat aku gak betah. Aku pun iseng tanya di salah satu grup mini project Whatsapp. Di tengah-tengah chat tentang progress kita masing-masing, aku iseng tanya apa ada yang mau kabur sementara dari kerjaan, ala ala short escape gitu hahaha. Dan ternyata mereka semua pun lagi sama-sama ngalamin fase jenuh dan butuh refresing. Yes! Gak perlu pusing cari temen buat diajak liburan kilat, langsung lah kita cari kira-kira liburan kemana enaknya. Mulai dari wisata sekitar yang deket dari Jakarta, dari mulai Bandung sampe Bogor jadi incaran, akhirnya jatuhlah pilihan kita ke Kuningan yang malah jauh dari kita saat ini hahaha. Ini rekomendasi dari aku sendiri untuk ajak mereka ke Kuningan, selain karena keluargaku ada disana, aku juga mau kenalin wisata daerah Kuningan yang gak kalah seru nya sama wisata lain. Kita akhirnya mutusin buat ke Ipukan Kuningan. Ipukan adalah salah satu wisata alam yang terletak di desa Cisantana, Kecamatan Cigugur dan berada di kaki Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Wisata Ipukan menyuguhkan pemandangan alam yang Indah dan beberapa object wisata dalam satu tempat seperti bumi perkemahan, panahan, dan air terjun. Biasanya, Ipukan juga dijadikan venue untuk event-event yang bertemakan gather with nature gitu. Setelah cari-cari info, ternyata disana ada penyedia tenda yang kita rasa berbeda sama penyedia tenda biasanya untuk camp di Gunung. Tenda nya yang besar sampai dekorasi sekitar tenda yang instagramable sekali. Dilihat dari foto-foto nya di internet, kita pun tergiur dan mau coba buat sewa tenda di jasa penyedia tenda itu. Untuk harga nya, tenda kapasitas 3 orang sebesar IDR 400,000 dengan fasilitas yang kita dapatkan adalah 1 tenda dengan 2 kasur, stop kontak untuk charge, toilet dengan WC duduk dan shower, api unggun, dan sarapan. Setelah selesai booking tenda dan bayar DP, kita pun menunggu hari H untuk berangkat ke Kuningan. Kita berangkat jumat malam dari Jakarta menuju terminal Bekasi untuk melanjutkan perjalanan dengan bis. Sesampai di terminal, kita akan menggunakan bis primajasa dengan ongkos Bekasi-Kuningan IDR 85,000. Sekitar 4 jam perjalanan kita sampai di Kuningan dan kita bakal lanjut keesokan harinya untuk ke Ipukan untuk lihat tenda sekalian explore objek wisata alamnya. Jalan menuju Ipukan masih belum begitu bagus alias jalan masi berbatu, tanah merah, dan minim penerangan. Bisa dibayangkan kalau malam hari di jalan ini akan sangan gelap, karena jalan yang dikelilingi oleh perkebunan dan ternak warga dan cukup jauh dari pemukiman penduduk. sayang banget, aku lupa berapa tiket masuk ke sini, tapi murah kok Gak lupa juga, aku ditemenin sama Ega selama di Ipukan. Karena ini bulan Desember yang artinya ini masuk di bulan musim hujan, cuaca di Ipukan di siang hari cukup sejuk tapi mendung. Aku cukup takut bakal turun hujan selama disini, tapi semoga masih bisa menikmati liburan singkat kali ini dengan lancar tanpa ada hambatan. Ipukan berada berdekatan dengan pos pendaftaran pendakian Gunung Ciremai, jadi wisata ini cukup ramai didatangi selain karena tempat wisata yang belum lama dibuka, banyak objek yang bisa dijelajahi dalam satu tempat wisata. Udara yang sudah dingin, semakin dingin karena tidak ada matahari. Selama disini, kita lebih banyak menikmati suasana pegunungan yang dingin, sejuk, dan suara-suara binatang kecil disekitar hutan yang memang kita jadikan sebagai tempat buat melepas penat yang kita dapatkan selama kerja. Jenuh, capek dengan kegiatan monoton sehari-hari, dan juga hiruk-pikuk kota metropolitan yang cukup padat juga menjengkelkan terkadang, akan kita lupakan sejenak. Dua hari satu malam ini kita habiskan untuk menglilingi Ipukan, dari melihat bumi perkemahannya yang sudah padat oleh tenda-tenda para pengunjung yang memang melakukan camp disini, bermain ludo dengan hukuman yang gila, barbeque, berfoto ria di air terjun, ngopi di sekitar tenda yang enak sekali tempatnya untuk ngobrol dan foto-foto, dan pillow talk. Tapi dibalik kesenangan itu, ada hal yang sangat kita sayangkan. Kita cukup kecewa dengan tenda yang diberikan oleh pihak penyewa yang berada di dekat dapur mereka dan disamping pohon. Sempat iri dengan beberapa tenda yang sepertinya baik-baik saja tidak ada keluhan apapun, tapi mungkin kita memang lagi apes aja. Ada banyak binatang dari mulai laba-laba, ulat bulu, sampai semut dan alas yang lembab karena dekat dengan aliran air. Wah, itu benar-benar buat kita kesal bukan main. Protes dan minta bantuan untuk membersihkan tenda ke pihak penyewa udah berkali-kali kita lakukan. Sampai-sampai kita sendiri pun ikut turun tangan. Emil dan Uci yang merupakan tipe orang yang takut sama binatang tersebut pun sampai jadi pahlawan kala itu hahaha. Brave already ya guys! Ega sempat menyayangkan kita yang terburu-buru memesan tenda tanpa bertanya terlebih dahulu. Yah, memang aku lupa kalau Ega juga bisa bantu untuk menyiapkan tenda. Ini adalah tenda yang kita sangat iri hahaha, paling bagus diantara semua tenda. Lesson learned is we deserve to be happy. Either it is called as self-reward or self-healing. Daily routine may give us toxic if you hate it the most. Yupe, just like me. Everyday is bored af. I do believe that thing would suck in my mind and can not stay any longer. So, I need time to chill out, find a place I would like to go with best people I trust to spend with. Thanks to my dearest friends; Emil and Uci for this short escape journey. Even tho this is not fully happy; there was incident, and our trip back home was cruel, you guys always open your arm for me, share positivity and cheer me up. I love yall ❤ with love, 7iaras
. 73 298 159 71 414 101 335 397